Minggu, 03 Mei 2015

UJIAN AKHIR SEMESTER



 Emansipasi Wanita di Era Globalisasi berdasarkan teori GENDER dan HEGEMONI kekuasaan



Seorang wanita merupakan sosok yang hebat, mengapa hebat? Karena seorang wanita bisa menjadi sosok seorang ibu ketika wanita menikah dan memiliki anak lalu mendidik dan membesarkan anaknya menjadi anak yang hebat pula. Selain itu, wanita juga bisa melakukan pekerjaan wanita sebagaimana mestinya dan sekaligus melakukan pekerjaan pria tanpa harus melepas kodratnya. Tidak menutup kenyataan bahwa wanita merupakan sosok mahluk yang hebat yang telah diciptakan sang pencipta dalam bentuk yang indah disertai dengan kelembutan hatinya.

Membahas mengenai masalah gender memang tidak akan pernah habis dikupas. Gender memang menjadi bahasan dalam perubahan sosial serta menjadi topik penting dalam setiap perbincangan pembangunan dewasa ini, bahkan merembet sampai ke ranah politik, sosial, ekonomi, budaya, agama bahkan sampai ke kepemimpinan. Masalah gender merebak seiring berjalannya arus globalisasi dan nampaknya reformasi memberi ruang gerak yang luas bagi setiap orang dalam menyampaikan pemikiran dan aspirasinya, termasuk kaum wanita.

Di zaman era globalisasi ini dengan adanya emansipasi wanita tentu sangat berpengaruh positif bagi kaum wanita, dimana kaum wanita disetarakan dengan kaum pria dalam bidang sosialnya. Tanpa harus merubah kodratnya, sehingga seorang wanita tidak hanya dibelenggu di dalam rumahnya dan menjadi penghuni dapur saja, atau pun menjadi bahan tindasan dan kekuasaan dari Pria, namun seorang wanita dapat mengecam pendidikan yang tinggi dan mendapatkan hak-hak nya sebagai seorang wanita, meraih cita-cita yang tinggi yang mungkin bisa bersetara dengan jabatan tertinggi seorang pria bahkan bisa melebihi jabatan tertinggi seorang pria sekalipun.

Di Indonesia sendiri, kita mengenal sosok pahlawan wanita R.A Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita. R.A Kartini mengajarkan kita bagaimana peran wanita tidak pernah habis dalam satu pokok perkembangan yang terbatas tetapi bersifat luas dan universal. Berarti ini tidak terbatas dalam hal perbedaan antara pria dan wanita melainkan mereka saling bekerjasama dalam memperkembangkan pembangunan itu sendiri tanpa melihat dia pria atau wanita, melainkan untuk tujuan bersama yaitu membangun kesatuan bangsa dan negara.

R.A Kartini adalah simbol awal dari perjuangan emansipasi wanita di Indonesia, bagaimana tidak? Beliau lah yang menggebrak pintu perbedaan antara pria dan wanita, beliau tetap kuat dengan pendiriannya serta berpegang prinsip dalam berjuang melawan pertentangan dari sebuah adat lama yang terkesan kolot yang selalu membeda-bedakan antara pria dan wanita, memperjuangkan cita-citanya dan dapat mengubah nasib kaum wanita di kemudian hari. Hal ini tentu membutuhkan perjalanan yang panjang, tidak semudah membalikkan telapak tangan beliau memperjuangkan segalanya sampai akhirnya cita-cita luhur R.A Kartini untuk mengangkat derajat kaum wanita terjawab sudah.

Hingga kini, keberhasilan atas buah pemikiran R.A Kartini dapat dinikmati oleh seluruh kaum wanita di Indonesia. Seorang wanita kini tidak lagi hanya terkurung didalam sebuah rumah melakukan pekerjaan-pekerjaan dapurnya saja, namun seorang wanita dapat mengecam sebuah pendidikan yang tinggi yang dapat merubah status sosialnya di dalam lingkungan masyarakat. Sekarang hanyalah soal bagaimana dan usaha apa saja yang mereka lakukan untuk mendapatkan hak-hak tersebut dengan serangkaian usaha dan kerja keras wanita akan dapat meraih sebuah cita-cita dan arah tujuan mereka tanpa adanya tembok penghalang yang memisahkan atas perbedaan kesetaraan gender ini. Sampai pada akhirnya seorang wanita dapat meraih cita-citanya setinggi apapapun yang mereka mau.

Nah, kalimat emansipasi wanita dewasa ini sudah bukan lagi kalimat asing bagi kita. Dengan itu, kita antara pria maupun wanita harus saling menghargai dan saling mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama, mengesampingkan setiap kekuasaan atau hegemoni yang Pria lakukan untuk wanita, bukan berarti diskriminasi  karena dia itu pria atau wanita. Perkembangan kiprah wanita dalam pembangunan politik, sosial, budaya dan lain sebagainya tidak akan mengurangi peran-peran pendukung lainnya, selama ada kontrol sosial kebersamaan yang tinggi diantara keduanya.


STUDI BUDAYA 13 APRIL 2015


PENYEBAB ORANG BERBELANJA/MENGELUARKAN UANG UNTUK SESUATU
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian :
  • budaya
  • sosial: keadaan hubungan sosial seseorang
  • pribadi: usia dan tahap dalam kehidupan, pekerjaan,dan kondisi ekonomis
  • psikologis

FAKTOR BUDAYA : SUBBUDAYA 
Budaya terdiri dari subbudaya yang lebih kecil, yang menyediakan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi anggotanya, yaitu seperti : kebangsaan, agama, kelompok ras dan wilayang geografis.
contoh : kelompok orang yang mempunyai ras China akan merespon benda secara berbeda jika dibandingkan dengan kelompok orang India.


FAKTOR SOSIAL
Keadaan hubungan sosial seseorang. 
  • kebutuhan orang yang sudah menikah akan berbeda dengan orang yang masih lajang
  • kebutuhan orang yang sudah mempunyai anak akan berbeda dengan orang yang belum mempunyai anak
  • kebutuhan orang yang tinggal di rumah bersama keluarga akan berbeda dengan orang yang tinggal sendiri (nge-kost)
  • kebutuhan orang yang bergaul dengan kalangan high-class akan berbeda dengan yang bergaul dengan anak jalanan

 FAKTOR PRIBADI
  • usia dan tahap dalam kehidupan
  • pekerjaan
  • kondisi ekonomi
  • gaya hidup
  • kepribadian dan konsep diri

FAKTOR PSIKOLOGIS
  • motivasi : ada yang mendorong manusia untuk membeli sesuatu. Terbagi menjadi 2 yaitu , BIOGENIK (kondisi fisiologis, misal lapar, haus, tidak nyaman) dan PSIKOLOGIS (pengakuan, penghargaan, keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu)
  • persepsi : muncul dalam pembelajaran dan menimbulkan sikap. contoh : orang yang terkena penyakit diabetes akan membeli produk diet cola

STUDI BUDAYA 6 APRIL 2015

Subculture & Counterculture

SUBCULTURE

Merupakan sekelompok orang yang menjadi bagian dari sebuah budaya yang besar, yang memiliki nilai, norma dan lifestyle tersendiri. Terbentuk karena estetika dan pandangan terhadap konsep hidup, interest dan pengalaman yang sama.

Jenis-jenis subculture terbagi menjadi :
  • terbentuk dengan harmonis dalam masyarakat. contoh : kelompok hobi, arisan, bakti sosial, agama, jenis kelamin, usia, pekerjaan, kelas sosial
  • terbentuk dengan perlawanan. contoh : geng motor, pengamen berkostum punk, begal, kelompok transgender
  • berbentuk organisasional. ada pendaftaran, ritual penerimaan, struktural dan tidak struktural
 SUBCULTURE "HARMONIS" :
  • anak-anak layangan
    sekelompok orang yang dianggap kampungan karena memiliki perilaku yang berbeda, misalnya cara menulisnya unik menggunakan angka
  • lifestyle (activities, interest, opinion)-nya berbeda dengan yang non-alay. walaupun menimbulkan ketidaksukaan, tapi masih terbilang harmonis karena tidak berbahaya
  • orang-orang club motor
    memiliki sikap tertentu terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan motor. contoh : club motor honda beat, club motor vario

 
COUNTERCULTURE
  • sekelompok orang dalam budaya tertentu yang membedakan dirinya dari kelompok dimana mereka berada
  • kelompok budaya yang antimainstream, yang terbentuk untuk melawan budaya yang besar / dominan, dengan alasan kemuakan
  • sulit untuk hidup berdampingan dengan budaya yang besar karena mereka menolak semua nilai-nilai yang ada pada budaya tersebut
  • melawan norma dan nilai yang ada dan tersebar dalam satu kelompok budaya. 
Budaya counterculture ini terjadi karena mereka ingin agar kelompok lainnya berpikir / memiliki keyakinan yang sama dengan mereka.

contoh budaya counterculture :
  • geng motor (organisasional) terbentuk karena ketidakpuasan remaja sehingga melawan aturan atau hukum yang ada di masyarakat
  • LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender)
    melawan hukum agama
  • Hippies  
    • kelompok yang terbentuk karena menentang peperangan pada tahun 1960-an, mendukung kebebasan dan menolak norma sosial dan agama. kelompok ini membuat barang-barang sendiri untuk digunakan (DIY).
    • selalu menggunakan warna-warna yang ceria dan menggunakan lambang "peace"




  • Punk 
    • muncul pada tahun 1960-an di London dan NYC karena menentang peperangan. mereka menentang kapitalisme dan anti materialisme sehingga mereka membuat barang-barang kebutuhannya sendiri (pencetus DIY)
    • aksesorisnya menggunakan besi besi duri karena diambil dari produk sisa industri

  • Hiphop, Breakers, Graffiti
    Muncul pada tahun 1970an karena menentang adanya perbudakan kaum afro-amerika berdasarkan warna kulit

  • Anime , manga, cosplay

  • Hipster 
kelompok antimainstream yang menggabungkan beberapa budaya menjadi satu tanpa tahu makna dibaliknya, sehingga dianggap fake 


PERILAKU KONSUMEN , CULTURE DAN SUBCULTURE
Budaya terdiri dari : norma, ritual, adat, kepercayaan, dan aturan. 
  • norma : hukum standar atau acuan tentang apa yang normal dan tidak normal. hukumnya tidak tertulis dan jika melanggar hanya akan dicap tidak baik. 
    contoh : makan dengan tangan kanan, menghormati yang lebih tua, berkata maaf jika salah
  • aturan : hukum formal yang menjadi acuan yang boleh dan tidak. hukum ada secara tertulis, jika dipatuhi maka akan ada hukumannya.
  • kepercayaan : berkaitan dengan apa yang benar dan salah, dinilai secara mental dan diarahkan pada diri sendiri
  • adat : perilaku yang diterima secara luas dan telah dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama
  • ritual : upacara / rangkaian aksi yang dilakukan berdasarkan aturan yang terbentuk
Dari semua itu, akan membentuk :
  • pola pikir masyarakat
  • perilaku tertentu dalam masyarakat
  • cara masyarakat memprioritas
  • membentuk cara manusia menilai sesuatu
  • membentuk cara pengklasifikasian banyak hal dalam masyarakat
  • membentuk nilai-nilai diri, motivasi diri, dan aktivitas kebiasaan diri